Sabtu, 06 September 2008

Bukti-Bukti Sejarah Sang Buddha

Sang Buddha adalah penakluk dunia terbesar. Ajaran-Nya menyinari jalan bagi umat manusia untuk menyeberang dari dunia kegelapan, kebencian, dan penderitaan menuju suatu dunia terang baru, cinta, dan kebahagian

Sang Buddha Gotama bukanlah sosok mitos, pribadi bersejarah yang mengenalkan agama yang saat ini dikenal sebagai ajaran Buddha. Bukti-bukti untuk membuktikan keberadaan guru agama besar ini ditemukan pada fakta-fakta berikut ini.

Kesaksian mereka yang mengenal-Nya secara pribadi. Kesaksian ini direkam pada prasasti batu, pilar, dan pagoda yang dibuat untuk menghormati-Nya. Kesaksian dan monumen untuk mengenang-Nya ini dibuat oleh raja-raja dan orang lain yang cukup dekat dengan masa hidup-Nya untuk membuktikan kebenaran cerita hidup-Nya.

Penemuan tempat-tempat dan sisa-sisa bangunan yang disebutkan dalam cerita pada masa hidup-Nya.

Sangha, pesamuhan suci yang didirikan-Nya, keberadaannya tak terputus sampai saat ini. Sangha merupakan fakta hidup dan ajaran-Nya yang telah diteruskan dari generasi ke generasi di berbagai penjuru dunia.

Fakta bahwa pada tahun kemangkatan-Nya dan pada berbagai waktu berikutnya, dewan dan musyawarah Sangha deselenggarakan untuk verifikasi ajaran aktual Sang Pendiri. Ajaran yang telah diuji ulang ini telah diturunkan dari guru ke murid sejak masa hidup-Nya hingga saat ini.

Setelah wafat, tubuh-Nya dikremasi, dan relik-Nya dibagikan diantara delapan kerajaan. Setiap raja membangun pagoda untuk menyimpan bagian relik-Nya. Bagian yang diberikan kepada Raja Ajatasattu disemayamkan dalam sebuah pagoda di Rajagaha. Tak sampai dua abad kemudian, Kaisar Asoka mengambil relik itu dan membagikannya ke seluruh kerajaannya. Prasasti yang diabadikan di satu dan lain pagoda mengkonfirmasikan bahwa itu adalah relik Sang Buddha Gotama. Beberapa relik yang tak terjamah oleh Kaisar Asoka, ditemukan hanya beberapa abad yang lalu, beserta prasasti yang membuktikan keabsahannya.

Mahavamsa, bukti sejarah kuno yang otentik dan terbaik yang kita ketahui, merincikan kehidupan Kaisar Asoka dan penguasa lainnya yang berhubungan dengan sejarah Buddhis. Sejarah India juga memberikan tempat tersendiri bagi kehidupan Sang Buddha, aktivitas, serta tradisi dan kebiasaan umat Buddha.

Catatan yang ditemukan di negara-negara Buddhis dimana orang mengenal ajaran Buddha beberapa abad setelah Sang Buddha wafat seperti Sri Langka, Myanmar, Cina, Tibet, Nepal, Korea, Mongolia, Jepang, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Laos menunjukkan bukti yang tak terputus akan sejarah, budaya, agama, literatur, dan tradisi bahwa ada seorang guru religius di India yang dikenal sebagai Sang Buddha Gotama. Banyak dari catatan ini terpisah-pisah jauh diberbagai tempat dan kurun waktu, tetapi semuanya menyatakan hal yang persis sama tentang Sang Buddha, hal ini membuktikan bahwa mereka tidak mungkin mengarang sendiri cerita-cerita ini.

Tipitaka, catatan tak terputus dari 45 tahun ajaran-Nya lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa Sang Buddha benar-benar hidup di dunia karena tidak ada pemimpin agama lain yang pernah mengatakan hal seprti yang diajarkan Sang Buddha.

Akurasi dan keabsahan teks-teks Buddhis didukung oleh fakta bahwa mereka memberikan informasi bagi sejarahwan untuk menulis sejarah India selama abad ke-5 dan ke-6 SM. Teks-teks tersebut, yang mewakili catatan tertulis paling awal yang terpercaya di India, secara kuat melukiskan pandangan tentang lingkungan dan kondisi sosio-ekonomi, budaya, dan politik semasa hidup Sang Buddha dan juga orang-orang pada masa-Nya, seperti Raja Bimbisara.

Nama-nama tempat kejadian penting pada masa Sang Buddha dan yang tercatat dalam prasasti tetap ada saat ini dengan sedikit modifikasi dalam ejaan dan pengucapan. Contohnya adalah Buddha Gaya-Bodhagaya, Baranasi-Benares, Kusinara-Kusinagara, Rajagaha-Rajgiri, Lumbini-Rummini, Savatthi-Sahetmahet, Vihara-Bihar, dan sebagainya.


Sumber : Sri Dhammananda

Tidak ada komentar: