Sabtu, 06 September 2008

Pesan Terakhir Sang Buddha


Bila Aku telah pergi, ajaran-Ku akan menjadi guru yang membimbingmu.

Tiga bulan sebelum wafat, Sang Buddha berbicara kepada murid-murid-Nya, "Aku telah berceramah kepadamu selama empat puluh lima tahun ini. Engkau harus mempelajarinya dengan baik dan menghargainya. Engkau harus menjalankan dan mengajarkan kepada yang lain. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi kesejahteraan mereka yang hidup setelah engkau."

"Tahun-tahun-Ku sekarang telah matang; waktu hidup yang tersisa pendek. Aku akan segera mencapai Parinibbana. Kamu harus bersungguh-sungguh. O, petapa, jagalah pikiran dan kebajikan suci! Siapa pun yang tak kenal lelah menjalani ajaran, akan keluar dari lingkaran kelahiran dan kematian dan akan mengakhiri penderitaan."

Ketika Ananda bertanya kepada Sang Buddha apa yang akan menjadi guru setelah Ia wafat, Sang Buddha menjawab, "Apa yang diharapkan dariku, Ananda? Aku telah mambabarkan kebenaran tanpa perbedaan apa pun; karena demi kebenaran, tidak ada yang disembunyikan dalam ajaran Buddha... Adalah mungkin, Ananda, bahwa beberapa di antara kamu, akan timbul pikiran, 'Kata-kata Sang Guru akan segera berakhir; sebentar lagi kita tidak akan memiliki seorang guru.' Tapi jangan berpikir seperti itu, Ananda. Bila Aku telah pergi, ajaran dan aturan disiplin-Ku-lah yang akan menjadi gurumu."

Sang Buddha lebih lanjut menjelaskan, "Jika ada seseorang yang berpikir, 'Akulah yang akan memimpin persaudaraan ini' atau 'Perintah tergantung padaku, akulah yang seharusnya memberi perintah', Sang Buddha tidak berpikir bahwa Ia harus memimpin perintah atau bahwa perintah tergantung pada-Nya. Aku telah mencapai akhir hari-hari-Ku. Sama seperti gerobak usang hanya dapat digerakkan dengan perhatian tambahan yang besar, begitu juga tubuh-Ku hanya dapat bertahan dengan perhatian tambahan yang besar. Karena itu, Ananda, jadilah lampu dan pelindung dirimu sendiri. Jangan mencari pelindung lain. Biarkan kebenaran menjadi lampumu dan pelindungmu. Jangan mencari perlindungan di tempat lain."

Pada umur delapan puluh, pada hari ulang tahun-Nya, Ia wafat tanpa menunjukkan kekuatan adialamiah apa pun. Ia menunjukkan sifat sejati dari benda-benda komponen bahkan pada hidup-Nya sendiri.

Ketika Sang Buddha wafat menuju Nibbana, salah seorang murid_nya berkata, "Semua harus pergi-semua yang memiliki hidup harus melepaskan bentuk komponennya. Ya, bahkan seorang guru seperti Sang Buddha, makhluk yang tiada tara, penuh kekuatan dalam kebijaksanaan dan Pencerahan, harus wafat."

"Vaya Dhamma Sankhara Appamadena Sampadetha".
"Segala hal yang terkondisi tidaklah abadi.
Berjuanglah dengan tekun."
(Mahaparinibbana Sutta)

Sumber : Sri Dhammananda

3 komentar:

Primanda mengatakan...

Maksudnya bagaimana?
Saya tidak paham.

Unknown mengatakan...

Hidup itu tidak semudah kita jalanin
Tpi berjuang lh dengan sungguh-sungguh

Unknown mengatakan...

Tuliskan Sang Buddha pesan terakhir ke pada Bhikkhu ananda